Kota Semarang yang sering dipanggil kota lumpia, atau zaman dahulu disebut fenesia from the east. Dikota semarang juga terdapat gedung-gedung tua peninggalan zaman Renaisian. Sepert kata pepatah, kota tua yang sudah lanjut usia bagaikan semangkuk selada yang berisikan sayur-sayuran dan sedap-sedapan ala Belanda, Perancin, Portugis, dan Nusantara.
Gedung-gedung tua yang berada di Kota Semarang :
· Gereja Blendug.
Gereja berarsitekturkan kubah dibangun oleh bangsa Portugis yang masih dalam bentuk sederhana, kemudian gereja ini disempurnakan oleh dua arsitektur berkebangsaan Belanda yang bernama HPA de Wilde dan Wesma selesai pada tahun 1745. Dan pada tahun 1753 dizaman pendeta Johannes Wilhelmus Swemmelaar digunakan kebaktian untuk pertama kalinya. Gedung pada zaman belanda arsitekturnya didominasi oleh Andrean Paladio arsitektur Itali pada masa Renaisian lanjut lalu diubah dari arsitektur yang sederhana menuju struktur doom pada langit-langit dan hiasan yang melingkar pada struktur kubah.
Gereja blendung merupakan bangunan bersegi empat yang terdiri dari empay pintu yang terdiri dari empat penjuru angin. pintu-pintu jendela-jendela, beserta engsel-engsel yang masih orisinil sebagai mana aslinya. Balkon, tangga, langit-langit, maupun kursi para jamaat yang berjumlah 450 buah masih berkondisi dengan baik. Selain indah dan kokoh greja yang berornamen bergaya arsitektur Baroquekhas Eropa terkesan sakral. Terdapat juga menara yang bergaya Paladio pada zaman Renaisian.
· Lawang sewu
Lawang sewu dibangun pada tahun 1908 merupakan bangunan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) sebuah maskapai kereta api pertama api indonesia yang berdiri tahun 1864. Dirancang oleh arsitektur Belanda yang bernama Prof. Klin Conor dan Wendak, bangunan ini merupakan bangunan berarsitekkan campuran klasik-moderen yang memiliki jumlah pintu yang kurang lebih seribu buah. Bangunan ini menarik, kokoh, unik, dan indah.
Komposisi bangunan simetri dengan perulangan pada bukaan pintu, bentuk lengkunagn pada bukaan pintu merupakan pengaruh klasik Eropa seperti bangunan Romawi. Bentuk kaca yang mozaik yang spesifik dan warna-warna yang indah. Terdapat lorong-lorong yang sukar diidentifikasikan karna jumlahnya banyak. Keseluruhan bangunan ini berbentuk huruf L dengan ujung lancipnya pada pintu utama, pada pintu utama terdapat menara berbentuk kastil sebagian lagi berbentuk kubah yang membuatnya megah dan anggun.
· Gedung Jiwasraya
Bangunan ini terpengaruh oleh langgang kekaisaran kedua, konfigurasi masanya berbentuk L terletak disudut menciptakan ruang terbuka didepannya pengolahan yang dikelilingi serambi lebar sangat sesuai dengan iklim tropis.
· Pasar Johar
Berdiri tahun 1933 arsiteknya Thomas Karsten. Pasar ini adalah pasar terbesar dan termoderen pada saat itu, terletak beberapa ratus meter sebelah timur kota lama. Bangunan ini mempunyai 4 unit berbentuk persegi empat, setiap unti terdiri dari 6 tref melintang dan 4 tref membujur. Luasnya sekitar 36x4x6 atau sama dengan 864 meter2 keempatnya disatukan oleh gang selebar 6 meter membentuk 1 unit segi empat besar.
· Candi Prambanan
Candi prambanan atau lebih dikenan Candi Rara Jonggrang, merupakan salah satu budaya nenek moyang bangsa indonesia yang bernilai tinggi di dunia internasional. Sebagian besar candi-candi yang ditemukan rusak oleh bencana alam seperti meletusnya gunung berapi.
Candi prambanan pertama kali ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda yang bernama ca Lonce kemudian ia memoteret pada waktu itu untuk dilaporkan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Candi Prambanan terdiri dari 8 bangunan yaitu Candi Siwa yang terbesar yang ada diarea Candi Prambanan, candi siwa memiliki ketinggian 46,55 meter.
· Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan salah satu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih, bangunan yang kokoh dan megah dari abad ke-8 dengan gaya arsitektur yang rumit dan menakjubkan menjadi primadona pada zamannya sekaligus sebagai tanda kejayaan dan kemakmuran jawa kuno. Pada pertengahan abad ke-7 sampai ke pertengahan abad ke-10 wilayah jawa tengah dibawah kekuasaan dua dinasti yaitu dinasti Silendra dan dinasti Sanjaya, kedua dinasti tersebut membangun candi-candi diwilayah jawa tengah antara lain Candi Dieng, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan Kraton Ratu Baka. Candi Borobudur dibangun pada pemerintahan dinasti Sailendra yang menganut agama Budha Mahayana. Candi tersebut merupakan candi terbesar yang menganut Budha Mahayana yang masuk masa klasik tua, yaitu pada abad ke-7. Berdasarkan Prasasti pertama dibuat tahun 824 masehi.
· Kraton Kesultanan Yogyakarta
Pola tata kota kerajaan ini diungkatkan dengan tata kota yang spesifik, yaitu didepan kraton selalu terdapat alun-alun, bangunan masjid selalu terletak disebelah barat alun-alun, disebelah timur terdapat pasar sebagai pusat perbelanjaan. Letak kraton yogyakarta terdapat dua sumbu, sumbu pertama membentuk sumbu garis membentang utara-selatan arah utara mengarah ketugu sampai gunung merapi sedang arah selatan mengarah kearah panggung pakyak sampai pantai selatan. Sumbu yang kedua membentang dari arah timuur kebarat, tetapi sumbu ini tidak sekuat sumbu utara-selatan.
· Bangsal Srimanganti
Bangsal Srimanganti berfungsi sebagai menerima tamu angung pada kraton mempunyai hajat besar dan juga berfungsi sebagai tenpat berjaga-jaga bagi pada bangsawan dan kerabat kerajaan.
· Bangsal Trajumas
Bangsal ini berfungsi sebagai temtat membunyikan gamelan sekaten sebelum dibawa kekomplek masjid besar.
· Bangsal Kencono
Bangsal ini berfungsi sebagai tempat penerima tamu negara, serta tempat pelantikan pangeran. Jika sultan bertahta selalu duduk disinggahsana dibagaian bangsal sebelah barat menghadap kearah timur.
· Bangsal Manis
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat mengadakan jamuan resmi bagi tamu-tamu kerajaan. Bangunan ini terletak bersebelahan dengan Bangsal Kencono.
· Bangsal Mandala Sana
Bangsal ini berfungsi sebagai tempat bermain musik pada waktu Bangsal Manis mengadakan jamuan. Bentuk bangunan ini persegi delapan.
· Bangsal Kotak
Berfungsi sebagai tempat meletakan gamelan pada saat diadakan upacara kerajaan dibangsal kencana.
· Patehan
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat membuat minuman teh, bangunan ini terletak satu komplek dengan bangsal Kencono.
· Sarang Boyo
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat mempersiapkan minuman keras pada saat menerima tamu negara.
· Museum Sri Sultan Hamengku Bowana IX
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda koleksi bersejarah milik Sri Sultan Hamengku Bowana IX.
· Benteng Vredeburg
Merupakan Town Scape dan Open Space kota yogyakarta. Sebagai Town Scape kota, Benteng Vredeburg menjadi satu kawasan dengan corak yang khas ditengah lingkungan yang beragam coraknya. Sebagai Open Scape kota, Bentang Vredeburg menawarkan suatu bentukan ruang bentukan ditengah lingkungan yang padat gedung. Luas keseluruhan di Benteng Vredeburg adalah 22.480m2 meliputi luas area yang tertutup bangunan dan area yang tidak tertutup bangunan. Ditinjau dari segi struktur dan segi perawatannya kondisi bangunan dalam Benteng Vredeburg masih baik, sebagian kecil lainnya tinggal dinding atau tinggal pondasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar