Kamis, 10 November 2011

Masalah Sosial Yang Terjadi Pada Aktualisasi Diri

Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Individu Abraham Maslow (dalam Schultz, 1991), manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan dibawa sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah sampai tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum muncul kebutuhan tingkat selanjutnya. Kebutuhan paling tinggi dalam hirarki kebutuhan individu Abraham Maslow adalah Aktualisasi Diri.

Jadi prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah: 1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis, 2. kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman 3. kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta 4. kebutuhan-kebutuhan penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya sebagian dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri di atas nampaknya merupakan suatu kondisi puncak dari perkembangan individu. Pada awalnya maslow menyatakan bahwa orang-orang yang teraktualisasi diri hanya terdapat pada orang-orang berusia lanjut, cenderung dipandang sebagai suatu keadaan puncak atau keadaan akhir suatu tujuan jangka panjang, bukan sebagai suatu proses dinamis yang terus-menerus.

Namun Maslow juga menyatakan bahwa orang-orang muda tidak dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya, tetapi memiliki kemungkinan untuk memperlihatkan pertumbuhan baik ke arah aktualisasi diri.


Pertanyaan saya adalah sebagai berikut :

1. Apakah konsep aktualisasi diri Rogers dan Maslow ini sebenarnya sama, perbedaannya hanya pada Maslow menempatkan itu pada urutan teratas kebutuhan sedangkan Rogers memandang aktualisasi diri adalah suatu proses dalam perkembangan kehidupan seseorang berdasarkan usia? Perbedaan yang lainnya?

2.  Apakah ada literatur yang lebih lengkap yang membahas tentang perbedaan aktualisasi diri Rogers dan Maslow, karena kebanyakan saya mendapat materi dari internet dan itu cukup memusingkan juga. Saya sudah membaca di Psikologi Pertumbuhan (Schultz) dan beberapa buku tentang teori kepribadian.
(sumber: http://forum.psikologi.ugm.ac.id)

Masalah yang masih saya belum lunasi adalah diri saya yang masih belum bisa saya kontrol, kadang saya merasa kurang percaya diri, kadang saya masih belum cukup untuk menjalani kehidupan ini, ingin membantu teman tetapi saya masih melum yakin bisa atau tidak saya membantu, sedangkan masalah yang saya jalani saja belum tuntas.
Saya masih perlu belajar dan belajar untuk menjalani kehidupan ini agar saya bisa membuat orang yang didekat saya menjadi bahagia, dan saya berdoa untuk kedepannya saya bisa menghadapinya dengan bijak, dewasa dan kepala yang dingin. amin..

Pembentuk Kepribadian

Saya terlahir sebagai anak dari keturunan jawa, saya tinggal dengan orang tua saya, kepribadian saya adalah seseorang yang masih plinplan, tapi saya ingin menjadi seseorang yang lebih dewasa dari sekarang.

Orang yang dapat menginagtkan saya untuk berbuat lebih baik lagi dari masa lalu saya adalah orang disekitar saya, terutama kekasih saya yang selalu mengingatkan saya. Hidup saya tidak karuan dahulu tapi sekarang berangsur-angsur membaik akibat orang-orang disekeliling saya.
Terima kasih untuk orang yang ada disekeliling saya, god bless you. I LOVE YOU ALL

Fungsi Keluarga

Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Berikut ini dijelaskan beberapa fungsi keluarga menurut beberapa ahli.
a.    Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
1.      Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2.      Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
3.      Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
4.      Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat.
5.      Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
(sumber :  http://ichwanmuis.com)


Keluarga adalah nomor satu buat saya, keluarga segalanya buat saya,
Keluarga sangat mengerti saya dari dahulu(ya iyalah, keluarga situ hehe..)